17 Sep. 2013

Layakkah LDR di Pertahankan? menurut Jules Filsel.

Dari sebagian orang yang mengalami hubungan jarak jauh, banyak diantaranya yang khawatir dan galau ketika menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR). Karena, terpisahnya jarak, perbedaan waktu dan intensitas pertemuan yang minim sering menjadi kendala tersendiri dalam menjalani hubungan terpisah jarak jauh tersebut. Dan begitupun yang aku rasakan
Terkadang terbesit suatu pertanyaan dalam fikiranku, apakah hubungan jarak jauh ini pantas untuk diperjuangkan? Jules Filsell, penasihat hubungan di situs kencan eHarmony menjelaskan bagaimana mengetahui LDR layak dipertahankan. Ini dia masukan dari Jules, seperti dirangkum dari So Feminine.
1. Dapat Bertahan Bila Sama-sama Berusaha
LDR layak untuk dipertahankan bila sama-sama berusaha. Setiap hubungan membutuhkan perhatian, namun untuk LDR harus lebih banyak perjuangannya. Sangat sulit membaca perasaan pasangan ketika dia tidak berada di samping kamu. Itu sebabnya, Anda dan kekasih sama-sama harus berjuang agar hubungan jarak jauh bisa bertahan. 
Ketika si dia tidak mengangkat telepon, padahal kamu sangat ingin berbagi atau si dia bad mood dan tidak ingin membahasnya, tentu ini membuat kamu merasa terpuruk. Itulah yang membuat kecurigaan mulai datang dan kepercayaan mulai luntur. Untuk itu, pasangan seharusnya sebisa mungkin sama-sama meluangkan waktu untuk berkomunikasi. Tapi, jika hanya salah satu pihak yang berusaha agar hubungan tetap berlangsung, maka Jules mengatakan, tidak ada gunanya mempertahankan bila usaha kamu tidak mendapat balasan. 
2. Dapat Bertahan Bila Kamu Tidak Memiliki Komitmen Lain
Hubungan jarak jauh akan sangat indah bila kamu dapat menghadapi segala rintangan, tapi kenyataannya tidak semudah itu. LDR membutuhkan pengorbanan dari keduabelah pihak, tapi bukan juga mengorbankan prioritasmu.

Sebagai contoh, kamu sudah tahu bahwa tidak bisa pindah ke kotanya karena ingin mengejar karir di kotamu saat ini atau orangtua yang tidak bisa ditinggalkan. Tentu jika kamu harus pindah ke kotanya, kamu akan mengorbankan cita-citamu selama ini. Kalau sudah begini, maka akan sulit menemukan titik tengahnya, apalagi jika si dia memiliki alasan yang serupa. 
3. Sudah Siapkah Kamu Menjalin Hubungan Asmara?
Banyak asmara yang gagal karena sebenarnya salah satu pasangan tidak siap dengan hubungan baru. Sayangnya, wanita banyak salah mengambil langkah ketika mereka baru putus. Biasanya mereka masih merasa sakit hati dengan hubungan sebelumnya, namun sudah menerima pria baru dengan alasan si pria baru tersebut dapat mengobati luka hatinya. 

Bila situasi tersebut terjadi pada hubungan jarak jauh, maka bisa menjadi kendala besar. Hal itu karena, kamu membutuhkan sosok pria yang bisa berada di sampingmu untuk memanjakan dan mendengar keluh kesah. Belum lagi, adanya perasaan insecure atau tidak aman karena efek putus cinta yang buruk, seperti pengalaman diselingkuhi atau si mantan berlaku kasar.
Kenyataannya, dalam hubungan jarak jauh, kamu tidak menemukan dia secara 'nyata' untuk melalui hari-harimu. Perasaan insecure juga lebih mudah datang. Kemungkinan LDR akan sulit dipertahankan. Jules mengatakan, hubungan jarak jauh akan sukses bila keduabelah pihak sama-sama dewasa dan siap dengan hubungan baru. 

4. Akan Berhasil Bila Telah Mengetahui Tujuan Akhir
Tidak merencanakan masa depan merupakan kesalahan yang sering dibuat pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh. Bukan berarti kamu harus menentukan tanggal pernikahan. Tapi setidaknya telah membicarakan akan dibawa kemana hubungan tersebut. 
Jika kamu ataupun si dia tidak pernah membicarakan akhir tujuan hubungan dan tidak merencanakan kapan kamu atau si dia akan satu kota (si dia yang pindah atau sebaliknya), maka ini dapat menjadi masalah pada akhirnya. Jangan pernah berpikir si dia memiliki ekspektasi yang sama denganmu. Untuk itu, bicarakan sejak awal.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking