01 Apr. 2013

Catatan I

Libur panjang kuliah setelah UAS di musim ke-1 datang, aku merasa ini seperti mimpi bisa berlama-lama dengan keluarga, kerabat, bahkan sahabat-sahabatku. Aku bisa bermanja-manja dengan suasana rumah yang membuat aku merindukannya, curhat tentang segala hal ke mama… bahagia rasanya!
Yang membuat aku tambah bahagia, saat aku buka akun facebook ada satu orang yang sangat aku cintai dari jaman SMA, ya… dia cinta pertamaku. Haha… bukan main, aku sangat… sangat… bahagia! Dia menyapaku di pesan. Ya ampun… berasa mimpi.
Dari mulai sapa-sapaan itulah, aku dengannya sering berbagi cerita. Awalnya saling bercerita tentang kehidupan kita masing-masing sekarang, sampai bercerita tentang mantan. Hehe… namun, lama kelamaan aku berfikir ini tidak boleh dilanjutkan walaupun berat rasanya harus aku relakan dia dengan orang lain.
Aku merasa, dia jauh antara Jakarta-Jepang. (*bayangin,, gw udah nyerah duluan). Bukan masalah jarak saja yang kutakuti namun ada faktor lain antara aku dengan mantannya. Mantan kekasihnya itu sangat dekat denganku, sampai-sampai aku dan mantannya sudah seperti adik-kakak. Aku rasa ini sebuah kesalahan. Karena, diposisi lain mantannya pernah bercerita padaku ia masih mencintainya dan mau menunggunya. (sumpah, gw nyesek banget dengernya).
Langsung saja stigma negative muncul pada diriku. Aku harus menjauh darinya agar tidak terlalu dekat denganku, aku mencoba meminta konseling secara pribadi ke teman terdekatku di kelas.
To Popaye :
Rasa bersalahku padamu lebih besar yang kubayangkan.
Aku merasa takut jika kenangan akan mengagumimu dari dulu kembali terulang kembali.
Namun …
Itu kembali terjadi terulang, sungguh bukan aku untuk memaksa membiarkan kamu bisa masuk keduniaku, tapi hatiku yang selalu memaksa memilihmu.
Jujur … Hatiku tak bisa bohong, bahwa perasaanku dari semenjak jumpa pertama tak bisa aku pungkiri Aku Mencintaim. 

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking