04 Apr. 2013

Cerita ku ..Kamu ..dan Dunia Kita

Sejak kelas 1 SMA . aku pernah mencintai seseorang yang terkadang sulit untuk aku lupakan. Bahkan perasaan itu sampai aku pendam sendiri, walau terkadang aku merasa pilu ketika dia tak bisa melihat ada aku yang selalu ada untukknya. Itu dulu... tentunya! 
Sekarang entah kenapa perasaanku padanya semakin dalam, aku merasa tak ingin kehilangannya. Ya... alasannya 'Dia cinta pertamaku... Dia mimpi-mimpiku... Dia pilihanku' dan entah kenapa harapanku saat pertamakali bertemunya telah Allah dengar... Walau aku dan dia sekarang dekat saat kami dipisahkan oleh jarak.
Tapi aku lebih memilih mengikat hati dengan mengajak "jarak" menjadi bagian dari hubungan ku dengan kekasih ku . aku sekarang mahasiswi semester 4 di salah satu universitas di Jakarta, aku sudah lupa yang nama nya kencan di setiap malem minggu ku , jalan berdua dengan kekasih ku , menangis di pundak nya saat aku lelah, aku hampir lupa semua rasa itu .
Long Distance Relationship.. Ya itu pilihan ku. Aku jauh lebih nyaman dengan ini, walaupun aku belum pernah sukses menjalan kan hubungan ku lebih dari 6 bln . tapi aku jauh lebih memilih jalur ini. Aku lebih memilih memiliki rasa rindu yang berlebihan terhadap kekasih ku, aku suka rasa deg-degan yang ada saat kami saling berbicara lewt Skype, aku suka cara cemburu yang hanya bisa di tunjukkan dalam amarah yang terpisah oleh jarak dan membayangkan dia menghusap air mata ku . semua itu gak berjalan mulus, sering ku jalani cemoohan dari orang-orang yang ada di sekitar, aku sering menemukan rasa ragu di antara hubungan ini, tapi ini yang aku pilih, bahagia dalam dekapan jarak, menangis dalam dekapan asa, dan tersenyum pada gambar yang ada di hadapan ku .

gak perlu takut terhadap jarak, jarak hanyalah sepenggal kecil penyatu di antara kita, siapa yang kuat, dia yang akan bertahan, dan siapa yang tak sanggup dia akan kalah dan menyerah, aku tak pernah mau menyerah oleh jarak, dan ini kisah LDR ku yang pertama, tak ingin aku yang menyerah, aku tak pernah mau kalah dengan jarak, aku selalu optimis saat melihat mereka yang pernah menjalani LDR mulai pesimis. Tapi , gak akan utuh hubungan itu jika hanya satu pihak yang mencoba bertahan .

ada yang pergi dengan alasan takut jika aku meninggalkan nya, ada yang menghilang tanpa kabar, dan yang baru saja aku alami adalah dia pergi. Tapi itu semua semakin membuat ku yakin dan bertahan , ingin aku buktikan  yang namanya LDR itu pasti akan ada akhir yang bahagia, aku percaya karena tidak sedikit juga para pejuang LDR yang berhasil menakluk kan jarak di antara mereka.

"KALAU KAMU GAK NYERAH AKU JANJI BERTAHAN" 
-Hans-

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking